sedang bahasa media massa
mengaburi bahasa alam,
apa kau masih bercinta
sama puisi-puisiku?
puisi yang barangkali
tak cukup muhammad,
tak cukup cahaya,
tak cukup rahmat,
barangkali cuma catatan sedih
membuatmu kenal gembira.
tapi puisi telah memeluk masa laluku,
gelap jadi teman baiknya terang,
mengelak dari pelukan hari esok
yang entah hangat atau membeku
jadi kenalilah aku dengan berani
selami putihku dari bercak hitamnya
halusi masa lalu kita,
larutkan asal kenal bahas bahasamu
bahasa semalam
terjemahannya esok
cinta hari ini
pintu yang terketuk.
maaf, sayang…
kemana hanyut imanku
sambutlah jika terdampar,
Muhammad Nur Taufiq itu aku
tersimpan atau dipaparkan
….
tak kira di kamar hati
atau dalam data megabit.
tastasclassofpoets
12/2/19 6.50am